Rabu, 10 September 2014











konsep kewirausahaan

       Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya.
       Seseorang yang memiliki karakter wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya. Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:5), “An entrepreneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resources to capitalze on those opportunities”. 
        Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan. Intinya, seorang wirausaha adalah orang-orang yang memiliki karakter wirausaha dan mengaplikasikan hakikat kewirausahaan dalam hidupnya. Dengan kata lain, wirausaha adalah orang-orang yang memiliki jiwa kreativitas dan inovatif yang tinggi dalam hidupnya.
    Dari beberapa konsep di atas menunjukkan seolah-olah kewirausahaan identik dengan  kemampuan para wirausaha dalam dunia usaha (business). Padahal, dalam kenyataannya, kewirausahaan tidak selalu  identik dengan karakter wirausaha semata, karena karakter wirausaha kemungkinan juga dimiliki oleh seorang yang bukan wirausaha. Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintahan (Soeparman Soemahamidjaja, 1980). Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup (Prawirokusumo, 1997).
       Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2001). Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:
  1. Pengembangan teknologi baru (developing new technology),
  2. Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge),
  3. Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products or services),
  4. Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing more goods and services with fewer resources).
     Walaupun di antara para ahli ada yang lebih menekankan kewirausahaan pada peran pengusaha kecil, namun sebenarnya karakter  wirausaha juga dimiliki oleh orang-orang  yang berprofesi di luar wirausaha. Karakter kewirausahaan ada pada setiap orang yang menyukai perubahan,   pembaharuan, kemajuan dan tantangan, apapun profesinya.
Dengan demikian, ada enam hakikat pentingnya kewirausahaan, yaitu:
  1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994)
  2. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)
  3. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
  4. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (Drucker, 1959)
  5. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha (Zimmerer, 1996)
  6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
      Berdasarkan keenam pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah  nilai-nilai yang membentuk karakter dan perilaku seseorang yang selalu kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya. Meredith dalam Suprojo Pusposutardjo(1999), memberikan  ciri-ciri seseorang yang memiliki karakter wirausaha sebagai orang yang (1) percaya  diri, (2) berorientasi tugas dan hasil, (3) berani mengambil risiko, (4) berjiwa kepemimpinan, (5) berorientasi ke depan, dan (6)  keorisinalan.
    Jadi, untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha. Seperti telah dikemukakan di atas, bahwa seseorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya.
Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah

    Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh (holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan sebagai wirausaha. Pada dasarnya, pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama-sama sebagai suatu  komunitas pendidikan. Pendidikan kewirausahaan diterapkan ke dalam kurikulum dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan kewirausahaan dan direalisasikan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.  Dalam hal ini, program pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat diinternalisasikan melalui berbagai aspek.

1. Pendidikan Kewirausahaan Terintegrasi Dalam Seluruh Mata Pelajaran.

   Yang dimaksud dengan pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam proses  pembelajaran adalah penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran sehingga hasilnya diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, terbentuknya karakter wirausaha dan pembiasaan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang dan dilakukan untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan dan menjadikannya perilaku. Langkah ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran di seluruh mata pelajaran yang ada di sekolah. Langkah pengintegrasian ini bisa dilakukan pada saat menyampaikan materi, melalui metode pembelajaran maupun melalui sistem penilaian.
    Dalam pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan ada banyak nilai yang dapat ditanamkan pada peserta didik. Apabila semua nilai-nilai kewirausahaan tersebut harus ditanamkan dengan intensitas yang sama pada semua mata pelajaran, maka penanaman nilai tersebut menjadi sangat berat. Oleh karena itu penanaman nilai nilai kewirausahaan dilakukan secara bertahap dengan cara memilih sejumlah nilai pokok sebagai pangkal tolak bagi penanaman nilai-nilai lainnya. Selanjutnya nilai-nilai pokok tersebut diintegrasikan pada semua mata pelajaran. Dengan demikian setiap mata pelajaran memfokuskan pada penanaman nilai-nilai pokok tertentu yang paling dekat dengan karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan. Nilai-nilai pokok kewirausahaan yang diintegrasikan ke semua mata pelajaran pada langkah awal ada 6 (enam)  nilai pokok yaitu: mandiri, kreatif pengambil resiko, kepemimpinan, orientasi pada tindakan dan kerja keras.
   Integrasi pendidikan kewirausahaan di dalam mata pelajaran dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pada semua mata pelajaran. Pada tahap perencanaan, silabus dan RPP dirancang agar muatan maupun kegiatan pembelajarannya memfasilitasi untuk mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan. Cara menyusun silabus yang terintegrsi nilai-nilai kewirausahaan dilakukan dengan mengadaptasi silabus yang telah ada dengan menambahkan satu kolom dalam silabus untuk mewadahi nilai-nilai kewirausahaan yang akan diintegrasikan. Sedangkan cara menyususn RPP yang terintegrasi dengan nilai-nilai kewirausahaan dilakukan dengan cara mengadaptasi RPP yang sudah ada dengan menambahkan pana materi, langkah-langkah pembelajaran atau penilaian dengan nilai-nilai kewirausahaan.
  Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan kewirausahaan mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai kewirausahaan sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip ini, peserta didik belajar melalui proses berpikir, bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan yang terkait dengan nilai-nilai kewirausahaan.
Pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan dalam silabus dan RPP dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut:
  • Mengkaji SK dan KD untuk menentukan apakah nilai-nilai kewirausahaan sudah tercakup didalamnya.
  • Mencantumkan nilai-nilai kewirausahaan yang sudah tercantum di dalam SKdan KD kedalam silabus.
  • Mengembangkan langkah pembelajaran peserta didik aktif yang memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan melakukan integrasi nilai dan menunjukkannya dalam perilaku.
  • Memasukan langkah pembelajaran aktif yang terintegrasi nilai-nilai kewirausahaan ke dalam RPP.

Selasa, 09 September 2014

Kewirausahaan adalah suatu proses peningkatan kesejahteraan yang dinamis. Kesejahteraan diciptakan oleh yang menghadapi resiko terbesar dari sisi equity (modal), waktu, dan komitmen untuk memberi nilai untuk suatu produk atau jasa.

Menjadi seorang wirausahawan (entrepreneur) berarti memadukan perwatakan pribadi, keuangan dan sumber-sumberdaya di dalam lingkungannya. Setiap wirausahawan memiliki perwatakan yang unik.

Wirausahawan adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumberdaya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses.

Wirausahawan adalah ahlinya mengambil risiko dan bagaimana menghasilkan kombinasi baru dengan cara memperkenalkan produk-produk atau proses-proses atau mengantisipasi pasar atau mengkreasikan tipe organisasi baru.


Berikut ini disajikan cirri-ciri dan sifat-sifat wirausahawan :

Ciri-ciri Watak
  1. Percaya diri Keyakinan, optimisme, ketidaktergantungan
  2. Berorientasi tugas dan hasil Kebutuhan akan prestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energetic dan inisiatif
  3. Pengambil resiko Kemampuan mengambil resiko, suka pada tantangan
  4. Kepemimpinan Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik
  5. Keorisinilan Innovatif dan kreatif, fleksibel, punya banyak sumber, serba bisa, mengatahui banyak
  6. Berorientasi ke masa depan Pandangan jauh ke depan (memiliki visi yang jelas), perseptif
Disamping hal-hal tersebut diatas, bersadarkan pengalaman dan pendapat para praktisi bisnis/wirausaha dapat disarikan pula sifat-sifat terpenting wirausaha.

Sifat-sifat terpenting dari wirausahawan dikenal dengan Ten-D :
  1. Dream (mimpi) : Memiliki visi masa depan dan kemampuan mencapai visi tersebut.
  2. Decisiveness (ketegasan) : Tidak menangguhkan waktu dan membuat keputusan dengan cepat.
  3. Dors (pelaku) : Melaksanakan secepat mungkin.
  4. Determination (ketetapan hati) : Komitmen total, pantang menyerah.
  5. Dedication (dedication) : Berdedikasi total, tak kenal lelah.
  6. Devotion (kesetiaan) : Mencintai apa yang dikerjakan.
  7. Details (terperinci) : Menguasai rincian yang bersifat kritis.
  8. Destiny (nasib) : Bertanggung jawab atas diri sendiri.
  9. Dollars (uang) : Kaya bukan motivator utama, uang lebih berarti sebagai ukuran kesuksesan.
  10. Distribute (distribusi) : Mendistribusikan kepemilikan usahanya kepada karyawan kunci yang merupakan faktor penting bagi kesuksesan usahanya.
Sifat-sifat penting lain dari Seorang Wirausahawan :
  1. Memiliki visi masa depan dan kemampuan mencapai visi tersebut
  2. Percaya diri
  3. Memiliki Ketrampilan
  4. Berkarya, kreatif dan innovatif
  5. Mencintai apa yang dikerjakan
  6. Kepemimpinan yang efektif
  7. Mampu mengelola
  8. Mampu berkomunikasi secara efektif
  9. Mampu bersosialisasi secara luas
  10. Pencari peluang/tanggap terhadap peluang
  11. Berdaya tahan /ulet
  12. Penuhi janji/kontrak
  13. Berani mengambil resiko
  14. Menyukai kualitas dan efisiensi
  15. Melaksanakan secepat mungkin
  16. Pencari informasi
  17. Merencana dan mengendalikan secara sistematis
  18. Pandai meyakinkan orang
  19. Sehat iiwa dan raga
  20. Bertanggungjawab atas nasib sendiri/mandiri
  21. Memili komitmen untuk menciptakan nilai tambah.
Ciri-ciri umum atau kiat menjadi wirausahawan yang tangguh dan berhasil :
  1. Tujuan yang berkelanjutan; Seorang wirausahawan tidak hanya puas terhadap pencapaian tujuan, melainkan senantiasa membuat tujuan baru untuk menantang diri mereka.
  2. Ketekunan; ketabahan dalam mencapai suatu tujuan.
  3. Pengetahuan tentang bisnis; Seorang wirausahawan harus mengerti prinsip-prinsip dasar tentang bagaimanasuatu bisnis dapat bertahan dan berhasil.
  4. Mengatasi kegagalan; Kegagalan adalah hambatan-hambatan sementara terhadap pencapaian tujuan.
  5. Upaya diri; Percaya bahwa anda mengontrol kesuksesan atau kegagalan sehingga upaya yang serius sangat diperlukan untuk mencapai tujuan.
  6. Mengambil Resiko adalah biasa; Kemampuan untuk menilai resiko dan menimbang bahaya; lebih menyukai resiko yang besar namun realistik untuk mencapai tujuan.
  7. Memecahkan masalah; Kemampuan untuk memecahkan masalah secara efektif dengan banyak akal.
  8. Inisiatif; Wirausahawan adalah individu yang aktif, yang ingin melakukan ide mereka sesegera mungkin sehingga mereka dapat segera melihat hasilnya.
  9. Energi; Stamina yang tinggi diperlukan untuk memenuhi kemempuan menjalankan bisnis.
  10. Kemauan untuk berkonsultasi dengan para ahli; keinginan untuk mencari bantuan orang lain diperlukan untuk mencapai tujuan.
  11. Kesehatan fisik; Kesehatan sangat penting untuk mengimbangi tuntutan dan tekanan yang ditimbulkan dari bisnis anda, terutama pada tahun-tahun awal.
  12. Kesehatan mental dan emosi; Jam kerja yang panjang dan tekanan bisnis menuntut kestabilan emosi anda.
  13. Toleransi terhadap ketidakpastian; Ketidakpastian harus diterima sebagai bagian penting dari bisnis.
  14. Memanfaatkan masukan; Keahlian untuk mencari dan memanfaatkan masukan atas penampilan diri dari tujuan bisnis.
  15. Bersaing dengan standar buatan sendiri; Kecenderungan untuk membuat standar penampilan yang realistik dan berupaya memenuhi standar tersebut.
  16. Mencari tanggung jawab pribadi.
  17. Percaya diri; Percaya diri yang realistik terhadap diri anda dan kemampuan anda untuk mencapai tujuan bisnis atau tujuan pribadi.
  18. Kepandaian; Mampu mengatasi banyak hal atau tugas secara efektif pada saat bersamaan.
  19. Keinginan untuk tidak tergantung; Wirausahawan yang berhasil biasanya terlahir bukanlah seorang yang dapat bekerja sama.
  20. Memanfaatkan imajinasi positif; Kemampuan berimajinasi tentang tujuan adalah ciri khusus dari wirausahawan yang sukses.
  21. Pencapaian tujuan; Perasaan adanya suatu misis, memotivasi para wirausahawan memulai bisnis.
  22. Obyektif; Kemampuan untuk berlaku objektif sangat diperlukan untuk mencapai tujuan yang realistik.
  23. Berorientasi pada tujuan; Keinginan untuk menghadapi tantangan dan mencoba batas kemampuan.
  24. Fleksibel; Mau menerima perubahan, mampu menyesuaikan persepsi terhadap tujuan dan kegiatan berdasarkan informasi baru.
  25. Keinginan untuk mencipta.
  26. Keterlibatan jangka panjang; Kesepakatan terhadap proyek jangka panjang dan tujuannya membutuhkan pengorbanan pribadi.
  27. Komitmen; Dedikasi terhadap tujuan tanpa di ganggu atau dihalangi; modifikasi terhadap tujuan dapat terjadi, tetapi tujuan utama masih dipertahankan.
  28. Inovasi; Kemampuan dan keinginan untuk menemukan hal-hal yang baru.
  29. Gambaran jangka panjang; Pemahaman akan tujuan jangka panjang sehingga setiap langkah dalam rencana bisnis dapat dilihat dalam konteks.
  30. Pandangan positif.
  31. Pengetahuan teknis dan industri; Pengertian menyeluruh tentang industri dan produk atau jasa yang dihasilkan oleh bisnis; akses untuk menghubungi ahli dalam bidang tersebut.
  32. Hubungan antar manusia; Kemampuan untuk memperoleh dana jika diperlukan.
  33. Akses pada sumber keuangan; Kemampuan untuk memperoleh dana jika diperlukan.
  34. Hasrat terhadap uang; Bagaimana menggunakan uang dengan sebaik-baiknya dan bijaksana.
  35. Kemampuan berfikir; Seorang wirausahawan harus mempunyai sifat ingin tahu dan berusaha berfikir secara efektif.
  36. Kemampuan menjual; Kemampuan untuk meyakinkan orang lain terhadap nilai produk atau jasa yang ditawarkan.
  37. Kemampuan untuk berkomunikasi: Kemampuan untuk menggunakan kata-kata yang efektif, mudah dimengerti dan dipahami.
  38. Keberanian; Kemauan untuk bertindak atas pendirian sendiri untuk mengatasi masalah dan hambatan.
  39. Umur; Tidak ada umur ideal untuk memulai bisnis, meskipun penting untuk memiliki cukup pengalaman hidup, mawas diri, dan kepercayaan diri.
  40. Latar belakang keluarga; Wirausahawan yang sukses sering mempunyai pasangan, orang tua, atau keluarga dekat yang menjalankan bisnisnya dan memberikan dukungan.
  41. Latar belakang suku; Suku yang suka bermigrasi mempunyai dorongan yang lebih kuat untuk menjadi wirausaha yang berhasil.
  42. Latar belakang pekerjaan; Kecenderungan kesulitan bekerjasama dengan orang lain dalam jangka waktu tertentu karena kepribadian yang kreatif, frustasi mendapat perintah dari pihak lain.
  43. Latar belakang pendidikan; Pendidikan yang tinggi tidak menjamin seseorang mempunyai jiwa wirausaha yang baik.